Ini resep fondant sebagai alternatif membuat modelling fondant, cara membuatnya cukup mudah dan bahan-bahannya juga gampang ditemukan

Selamat membentuk fondant yaaa... =)
Resep Marshmallow Fondant 
(Yiled: kira-kira 1 kg)

Alat:
- microwave
- microwavable bowl
- bowl biasa
- spatula, olesi dgn shorthening

Bahan:
1 pack / 250-300 gr   Mini white marshallow
2 lb  / 900 gr              Confectionery sugar, ayak/blender supaya tdk menggumpal
2 sdm      Air
1/2 cup                      Vegetable shorthening (mis: Crisco) utk olesan
Cara membuat :
1.        Siapkan bowl biasa, olesi bgn dalam dgn shorthening, masukkan ¼ bagian gula ke dalam bowl. Buat lubang di tengahnya. (Bagian bawah bowl tetap tertutup sugar).
2.        Siapkan microwaveable bowl, oles bgn dalam dgn shorthening. Masukkan marshmallow + 2 sdm air. Microwave high 30 sect. Jika belum meleleh, panaskan lagi high 30 sec. Ulangi hingga meleleh.
3.        Tuang marsmallow leleh ke dalam bowl berisi gula. Tambahkan ¼ bgn lagi sugar. Aduk rata dgn spatula. Lakukan tes consistency. Tambahkan sugar hingga tercapai consistency yang tepat. 
4.        Olesi tangan dengan shorthening (be generous, kalo gak marshmallow akan lengket di tangan). Ulenin fondant dengan tangan di worktop yg sudah diolesi shorthening hingga fondant tidak lengket.
6.        Bungkus plastik/ziplock.

Note:
- Gula yg digunakan bisa kurang/lebih, tergantung consistency
- Fondat ini agak lemas, cocok utk icing melapisi cake. 
  Jika utk figurin, dekorasi lebih kaku/stiff, maka gunakan 2 sdm gumpaste (Wilton) atau gumtex (Wilton) utk 1 resep ini, atau tambahkan a pich of gumpaste/gumtex utk bgn kecil marshmallow fondant.
- Referensi, bisa pakai double boiler utk melelehkan marshmallow


 


 
Happy Birthday Klub Berani Baking...

Sebenernya tantangan kali ini sesuai judulnya, "White KBB 6th B'day Cake", ya harus serba putih. Tapiiiiiiii...... Karena satu dan lain hal, terpaksalah saya melaporkan kue yang ga putih buat hari ultahnya KBB yang ke 6.

Jadi, Begini ceritanya......



Kala Lapar melanda, dan kantong mulai menipis, saatnya mencari makanan layak yang  rasanya enak dan lezat di mulut, dan nyaman di "dompet".
Makanan murah meriah nan lezat menjadi pilihan saya kali ini. Lokasi "warung tenda" banyak ditemui di Surabaya, dan wajib dicicipi, apalagi yang ramai dan sampai mengantri puuuaaannnjaaaanngggg.... Seperti Mie Setan Surabaya, yang berlokasi di Jln.Kacapiring no.14, Surabaya.

Antrian Mie Setan

Mie Setan dan Mie Iblis ditemani Es buah

Lokasi ini selalu ramai dipenuhi pelanggan yang antri rapih sampai tumpah ke jalanan. Menu yang ditawarkan di tempat makan yang satu ini adalah:

- Mie Setan Rp 8.500
- Mie Iblis Rp 9.500
- Es Genderuwo Rp 9.000
- Es Pocong Rp 9.000
- Es Kuntilanak Rp 7.000
- Es Sundelbolong Rp 6.000
- Es Tuyul Rp 5.000


Mulai buka di jam 15.00-23.00, tempat ini selalu saja ramai setiap harinya. 
Rasa Mie Setan seperti rasa cwie mie  Malang. Mie nya direbus dan dibumbui. Sedangkan Mie Iblis adalah tak lain tak bukan Mie Goreng. Untuk kadar pedasnya silakan dipilih sesuai kekuatan lidah dan perut Anda, hehehehe....
Es yang ditawarkan merupakan campuran buah-buahan, segar dan pas untuk dinikmati bersama mie yang pedas dan kota surabaya yang panas.

Saran saya apabila ingin mencicipi hidangan di tempat makan ini, siap-siaplah dengan antriannya yang (super) panjang. Kalau tak ingin antri berkepanjangan, sebaiknya datang jam 15.00 saat 'warung' akan dibuka, biasanya jam 15.00 orang sudah mulai berdatangan dan antri, namun tidak terlalu panjang. Tempatnya enak untuk ngobrol-ngobrol atau  berkumpul bersama teman-teman.

Untuk tanya-tanya silakan kunjungi halaman Facebook Mie Setan.

Sebagai alternatif, apabila sedang ada di daerah Tenggilis, bisa mengunjungi "warung tenda"  yang menjual Sate. Sate Kartika. Cukup recommended karena sate nya enak, dan masih terjangkau harganya, tak sampai Rp.10,000. Lokasinya ada di Jalan Tenggilis Mulyo.





Bumbu Sate yang enak membuat saya datang ke tempat ini untuk makan. Walaupun tidak se-antri Mie Setan, tempat ini ternyata punya pelanggan setia, maklum, lokasi nya dekat dengan Universitas Ternama, jadi banyak anak-anak kuliahan yang juga nongkrong di sini.

Lokasi lain yang dekat dengan Tenggilis adalah Warung Sejedewe. Warung yang berlokasi di
Jl. Tenggilis Mejoyo No. 3, Surabaya, Jawa Timur ini banyak dikunjungi anak-anak kuliahan , karena memang lokasinya yang dekat dengan Ubaya, salah satu Universitas terkemuka di Surabaya.
Tempat ini menawarkan menu Bebek goreng, Ayam Goreng, Ikan goreng, Seafood, dan lain sebagainya. Untuk harganya, mulai 2000 sampai 50,000. Untuk Tempe goreng, usus goreng, hati ampela goreng mulai Rp. 2000, sedangkan untuk masakan seafood seperti kepiting dihargai 50,000 dan ikan Rp.20,000.



Ayam goreng Super


Ikan dorang goreng






 

Di saat-saat lidah ingin merasa, perut ingin dikenyangkan, dan keinginan harus dipuaskan, all you can eat adalah solusinya......


Hanamasa. Tempat ini menyenangkan untuk saya, karena di tempat ini saya bisa datang dengan selapar laparnya, dan pulang dengan sekenyang-kenyangnya, betul sodara-sodara?? =) 

Jadi, bulan puasa yang baru lewat kemarin, saya makan malam di sebuah tempat makan sepuasnya yang tersohor di negeri ini, HANAMASA.

Begini ceritanya...


Beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi reviewer yukcoba.in, dan kali ini saya akan mereview varian terbaru dari Teh Lipton rasa Apel dan Strawberry.



Begini cerita saya mencicipi teh rasa buah....






Bulan Juli ini saya mendapat tantangan dari Klub Berani Baking untuk bikin "Pavlova". Menurut sejarahnya sih, makanan manis yang diberi nama dari seorang penari asal Rusia Anna Pavlova, dibuat oleh seorang chef sebuah hotel untuk menyambut kedatangan  sang penari saat beliau melakukan tour ke Australia dan New Zealand sekitar tahun 1920-an.

Dessert berbahan dasar meringue  ini sangat terkenal di kedua negara tersebut, dan menjadi jenis makanan yang penting untuk masyarakatnya. Karena terbilang mudah proses pembuatannya, Pavlova menjadi hidangan favorit yang penting untuk dihidangkan di saat masyarakat negara tersebut sedang merayakan momen penting di hidupnya, seperti ulang tahun, dan saat menjelang liburan atau hari raya. 
Mungkin seperti nasi tumpeng atau ketupat ya kalau di Indonesia... =))

Nah, sekarang, giliran saya yang mencobanya. begini cerita pembuatannya.....







De Boliva merupakan salah satu tempat hang out yang cukup terkenal di Surabaya. Berawal dari tahun 1990an, ice cream rumahan yang dikenal dengan "Cinxana Ice Cream" ini awalnya hanya melayani kalangan teman-teman dan kerabat dekat.

Hingga di tahun 2000, dibuatlah bisnis secara profesional, dan lahirlah "de Boliva". Ice cream (biasanya orang surabaya pronounce nya es grim) yang diproduksi juga bukanlah sembarangan, bahan-bahan dan kualitas ice cream yang sejak awal diproduksi merupakan kualitas dengan standar internasional, hal inilah yang membuat de Boliva menjadi sukses dan memiliki pelanggan yang setia.

Saat ini de Boliva, yang mengusung tagline "Great Taste with Low Fat" ini, memiliki beberapa cabang di kota Surabaya, dan saya berkesempatan mengunjungi salah satu outlet 'ngopi' (baca: tempat minum kopi sambil berkumpul dengan teman-teman dan ngobrol sampai bosan) de Boliva yang menjadi tempat favorit kerabat dekat saya, yaitu di Plaza Marina. Tempat yang cukup nyaman, dilengkapi sofa (sebuah 'tempat ngopi' belum lengkap rasanya tanpa sofa empuk yang nyaman, ini pendapat pribadi saya) dan tempat untuk merokok yang berada di luar ruangan, dengan pemandangan mobil yang mengantri di pintu keluar. 



Masuk ke dalam, rupanya  kerabat dekat saya tersebut memang sudah dikenali kebiasaannya merokok dan menyalakan laptop, sehingga baru saja duduk, sang pelayan langsung membawakan asbak dan kabel colokan listrik tanpa diminta. Wow, ini namanya 'excellent customer service'.

Apa saja menu yang saya coba kali ini?



 
Iced Cappucino idr 18,000


 
Kopi yang disajikan di tempat ini rasanya pas untuk lidah saya, tidak terlalu manis, namun juga tidak terlalu pahit.  Irish Coffee merupakan salah satu favorit saya.

Irish Coffee - idr 22,000
Makanan yang kami pesan memang hanya untuk 'sekedar' menemani ngobrol dan minum kopi, tidak cukup mengenyangkan, tapi cukup untuk mengisi perut di waktu-waktu sore saat berkumpul bersama teman dan keluarga. Untuk menu yang lebih 'berat' de Boliva menyediakan berbagai hidangan nasi dan steak juga.

Caesar Salad - idr 23,000

Favorit saya di tempat ini adalah caesar salad nya, sayur yang ada di dalamnya segar, dihiasi dengan parutan keju dan saus yang tidak berlebihan, lengkap dengan potongan kecil ayam. Rasanya lezat untuk semangkuk salad. Rupanya kesegaran bahan  memang merupakan penentu kelezatan dari salad ini.

Pepperoni Pizza - idr 23,000

Pizza Pepperoni yang dipesan ini agak terlalu "penuh" dengan rasa kejunya yang berlimpah, mungkin untuk penyuka keju pizza ini bisa jadi pilihan makanan Anda. 


Untuk pencuci mulut kami memesan Waffle and ice cream. Waffle yang tidak keras, enak dan tidak membuat perut penuh atau enek, dengan ice cream vanilla lezat dan sirup coklat, memberikan rasa yang menyenangkan di lidah saat menghabiskannya.

Di websitenya, de Boliva menawarkan promosi khusus untuk lebaran dan pemesanan awal secara online dengan hanya menyisihkan biaya makan Rp.30,000 saja. Silakan anda coba, dan share ke saya ya bagaimana prosesnya.

Outlet yang bisa kamu kunjungi beserta penawaran di masing-masing outlet bisa dilihat di social media twitter ataupun facebook juga.




Kisah yang akan diceritakan ini adalah benar kisah seorang teman, dan diceritakan kembali dalam bentuk posting-an di blog ini untuk kepentingan keamanan dan kenyamanan bersama sebagai pengguna, dan  untuk dapat digunakan sebagai wadah instropeksi diri dan perbaikan bagi pihak terkait.

TIdak ada maksud buruk yang dipaparkan disini, mohon agar dapat direspon dengan niat baik dan hati yang ikhlas untuk kebaikan kita bersama.


"Beberapa waktu lalu saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke kota Surabaya.
Surabaya merupakan kota yang indah, bisa saya lihat 'kehijauan' di sana sini. Taman kota yang indah dipajang di berbagai sudut jalan utama kota ini, dengan lampu-lampu yang indah dan dilengkapi tempat duduk, bahkan beberapa taman kota dilengkapi dengan wifi. Pemerintah kota ini nampaknya bersungguh-sungguh untuk menyejahterakan rakyatnya.

Sebagai orang luar daerah ini, saya membutuhkan transportasi yang memadai untuk berkeliling kota. Di kota ini tersedia beberapa brand  taxi, selain Blue Bird yang sudah kita kenal di kota besar lainnya, di Surabaya juga dipenuhi warna warni aneka taxi.

Berhubung di kota ini tidak ada angkutan umum semacam Trans Jakarta atau Trans Jogja, ditambah lagi dengan trayek angkutan umum yang cukup membingungkan untuk saya, maka seorang kolega menyarankan saya naik taksi saja, dan ia menyarankan naik taxi "tarif bawah" berwarna oranye dengan nama yang serupa dengan tulisan sedikit berbeda. Taksi dengan tagline the "Pride of Surabaya" ini mengantar saya ke tempat tujuan, yang nampaknya tidak jauh.

Saat saya menyebutkan tujuan saya, sang supir taksi nampak kecewa, ia menyetir kendaraannya dengan tidak menyenangkan, tidak menenangkan, ditambah dengan raut muka yang juga tidak ramah. Ia bertanya dengan ketus pada saya, " Mau lewat mana?",
Saya jawab " Mana saja yang tercepat dan tidak macet ya Pak."
Sementara taksi melaju dengan supir yang menyetir dengan ugal-ugalan dan saya berdoa agar selamat tiba di tujuan,  saya mengirimkan sms kepada kolega saya, bahwa taksi rekomendasinya tidak sebaik yang diceritakan.Tak sampai 5 menit saya sampai di tempat tujuan. Argo  mencatat Rp.8,000 (Delapan ribu rupiah). Saya memberikan uang selembar sepuluh ribu rupiah.
Sebagai informasi, terakhir kali saya naik taksi di kota sebesar Jakarta tarif yang dipakai adalah tetap mengikuti tarif yang muncul di layar argo, dan tidak ada batas minimum pembayaran, kecuali untuk pemesanan melalui telepon. (please cmiiw)
Setelah saya menyodorkan lembaran uang Rp.10,000 tersebut, sang supir langsung dengan nada agak 'nyolot' dan keras mengatakan "Lima belas ribu, mbak!!"
Saya sebagai penumpang, agak terkejut dengan ucapannya, karena nada bicaranya yang mengeras dan juga peraturan yang kurang saya pahami. Lah wong di argo nya saja 'cuma' delapan ribu, kok dia minta lima belas ribu. Supir yang membaca kebingungan saya berucap kembali dengan kesan tak sabaran "Memang gitu kok aturannya, kalo ndak percaya, sampeyan tanya aja ke kantor."
Saya yang sudah keluar dari taksi hanya bisa geleng-geleng kepala sambil mengeluarkan uang tambahan lima ribu untuk beliau.
Karena barang yang saya bawa cukup banyak, saya letakkan kembali di kursi jok mobil taksi dengan pintu yang masih terbuka, dan saya berdiri di samping pintu taksi yang masih terbuka tersebut. Tiba-tiba taksi bergerak maju, rupanya supir itu sedikit menginjak gas mobilnya, yang berakibat  barang bawaan saya terjatuh. Saya yang kaget karena tidak siap dengan taksi yang bergerak tiba-tiba, terpicu emosi, saya letakkan uang sebesar lima ribu di jok belakang supir, mengambil tas bawaan saya yang cukup berat, dan menutup pintu taksi dengan penuh emosi. Braakkkk..... Saya diam saja, karena tidak mau mood saya lebih terganggu lagi. Tiba-tiba supir tersebut turun dan menghampiri saya, serta berkata "Sampeyan jangan gitu nutup pintu nya kalo marah." katanya sambil melotot. Akhirnya saya bersuara, "Kamu sudah suruh saya bayar lebih, menjatuhkan tas orang seenaknya, sekarang marah-marah sama saya. Ini saya masih harus jalan lagi ke dalam gedungnya. Tas bawaan saya banyak. Kamu mau bawain? Skarang anter saya aja masuk ke dalam gedung"
Ia menjawab "Ya ndak bisa begitu, kan argo nya sudah saya matikan. nanti sampeyan disuruh bayar lima belas ribu lagi, mau ndak?"
Saya kesal sekali mendengar ucapannya. Saya tinggalkan saja supir taksi itu.

Mungkin taksi berwarna oranye ini harus memberikan pelatihan bagaimana servis yang baik untuk pelanggannya.Untuk kejadian seperti ini, saya tidak mungkin merekomendasikan taksi tersebut kepada kenalan atau rekan kerja yang berkunjung ke Surabaya. Berdasarkan pengalaman saya tersebut, mudah-mudahan teman-teman sekalian bisa lebih bijaksana dalam berlaku di "kota orang". Mungkin kita sama-sama berada di negara yang sama, namun untuk peraturan dan budaya tiap kota, tiap daerah, tiap perusahaan berbeda-beda.

Saran saya adalah sbb:
1. Cek peraturan yang terkait dengan produk yang Anda gunakan
2. Tidak semua peraturan berlaku sama untuk jenis perusahaan yang sama
3. Pelajari kebudayaan bagaimana orang-orang di daerah tujuan berlaku, dan tetaplah waspada terhadap keamanan diri sendiri
4. Selalu catat dan informasikan nomor pintu dan nama supir taksi serta nama brand pada kenalan anda, agar apabila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, keberadaan anda tetap bisa dilacak
5. Jangan mudah terpancing emosi atau pertanyaan supir taksi yang menjebak, seperti "Mau lewat mana?" atau "Memang bisa ya kalau lewat jalan A/B/C?" karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu terkadang menjebak. Bisa saja supir tersebut mau mengecek apakah anda tau jalan atau tidak, akibatnya, kita bisa diajak berputar-putar saja untuk menambah argo taksi.

Selain kejadian yang tidak menyenangkan dengan taksi berwarna oranye itu, saya tetap mendapatkan berbagai pengalaman menyenangkan di kota Surabaya ini. Banyak jajanan enak di kota ini. Tahu campur, ote-ote porong, rujak cingur, tahu tek, saya pasti merekomendasikan berbagai wisata kuliner di kota Surabaya kepada kenalan saya.

Enjoy your life, coz it never flat... =)"

*update:
Pihak taksi terkait sudah memberikan penjelasan dan permintaan maaf melalui akun twitternya, akan tetapi teman saya merasa tidak perlu dihubungi, saat saya tanya alasannya, beliau ternyata agak trauma dengan perlakuan supir saat kejadian tersebut berlangsung.
"No offense, serem liat supirnya ngamuk,  apologize accepted however... ", Katanya.




Kali ini tantangan KBB meng-Indonesia sekali, Bika Ambon.


Waktu ngomong mo bikin Bika Ambon, dibilang gini, "Kalo mau bikin kue, jangan langsung bika ambon, coba dulu bikin yang gampang",  karena konon katanya proses membuatnya ga sembarangan, harus pake teknik yang bener. Tapi show must go on, harus laporan juga akhir bulan kan ke host nya KBB, jadi nya ya nekat aja bikin si kue Bika Ambon ini.

Waktu yang diperlukan untuk membuat kue ini lama juga ternyata, sekitar 5 jam-an. Aku bikin sore pas udah menjelang malem, tengah malam baru selesai, hahahaaa... Gpp deh, yang penting puas dan ga penasaran lagi. Sempet panik juga, karena ada yang saat kusodorkan kue ini, langsung bilang, "Martabak manis ya??" Waduh, langsung search sana sini, ternyata emang mirip-mirip sih sama martabak manis penampilannya, tinggal kasih keju sama mentega di tengahnya =p

Tapi pas dibelah tengah-tengah nya si Bika Ambon ini, baru keliatan bolong-bolong kayak sarang. Horeeee..... *senangnya....

Beberapa minggu setelah dapet surtjin dari KBB, mantengin milis dan cari berbagai informasi di google, ternyata ada beberapa poin yang aku catet, yaitu :

1. Api bawah saat pemanggangan sangat berpengaruh terhadap pembentukan sarang kue bika ambon ini
2. Penggunaan kertas roti sebagai alas loyang harus menutupi loyang, karena beberapa teman sesama anggota KBB kertas roti yang digunakan bisa mengambang, ga tau juga gimana bentuknya, karena kertas roti yang aku pakai tetap berada di dasar loyang. Mungkin ada yang bisa menjelaskan???
3. Ragi yang dipakai harus dalam keadaan fresh, belum kadaluarsa.
4. Proses fermentasi jangan kelamaan, karena mempengaruhi rasa si Bika Ambon, jadi terlalu asam dan bau wangi nya kurang 'mengundang'
5. Menurut teman-teman yang mencicipi kue ini, rasanya enak, tidak terlalu manis dan pas di lidah, tidak berminyak dan tidak eneq, dan paling enak kalau dipanaskan dulu sebelum disantap.

Jangan takut sama mitos susah nya bikin bika ambon ini, dengan berbekal resep nya mba Rachmah Setyawati ini poko'e dijamin sakses dan uenaaaakkk tenan.....

Berikut gambar-gambar proses pembuatan kue Bika Ambon dan resepnya :






Proses pembuatan Bika Ambon

Hasil yang enyakkkk....


Bersarang......
















Resep :

KBB #34: Made in Indonesia
Resep

BIKA AMBON
by Rachmah Setyawati

Bahan Biang :
50 gr Tepung Terigu
20 gr Ragi
25 gr Gula Pasir

3 gr Garam Halus
100 ml Air Kelapa
Bahan lainnya :
250 gr Tepung Tapioka/Kanji
12 butir kuning telur
4 butir putih telur
275 gr Gula Pasir
Bahan Cair :
500 ml Santan mentah kental (dari 2 butir kelapa utuh)
2 gr Garam halus
3 btg Serai
8 lbr daun jeruk (buang tulang daunnya)
2 lbr daun pandan
Cara membuat :
1. Aduk bahan biang. Taruh dlm baskom ragi instant, tepung terigu, lalu gula pasir dan garam halus. Tuangi air kelapa, uleni /aduk dengan tangan hingga merata, lalu tutup baskom dengan lap/plastik wrap, diamkan hingga 30-45 menit. Biarkan hingga adonan biang mengembang.
2. Sambil menunggu adonan biang mengembang, masak santan kental beserta garam halus, serai, daun jeruk dan daun pandan , hingga panas saja (tidk sampai mendidih). Sisihkan , biarkan dingin suhu ruang.
3. Kocok semua telur dan gula pasir hingga mengental. Kemudian ambil adonan biang, campurkan dengan tepung tapioka/kanji, aduk menggunakan tangan merata. Lalu tambahkan adonan telur kental tadi ke dalamnya sedikit demi sedikit sambil terus diaduk tangan. Gerakkan telapak tangan naik turun saat mengaduknya (dikeplok-keplok), hingga tercampur merata semua adonan. Kemudian masukkan santan kental yang sudah disaring terlebih dahulu. Aduk rata kembali menggunakan tangan,dgn cara yg sama dikeplok-keplok hingga adonan tercampur rata dengan tekstur yg halus (sekitar hampir 20menit), kemudian diamkan adonan ini hingga 3 jam (tutup atas dgn lap/plastic wrap).
4. Setelah 3 jam, olesi tipis2 seluruh permukaan loyang dgn minyak goreng. Alasi permukaan dasar loyang dgn kertas roti dan poles lagi minyak goreng. 
5. Panaskan oven dengan panas sedang (sekitar 160 derajat celcius) - api bawah saja. Letakkan sejenak loyang tadi sekitar 15 menit di dalam oven, kemudian keluarkan dan tuang adonan ke dalam loyang.
6. Masukkan loyang berisi adonan ke dalam oven, panggang di rak paling bawah, buka sedikit pintu oven , hanya hingga adonan bika ambon dlm loyang sudah terlihat berlubang2 permukaan atasnya (pertanda sudah mulai terbentuk serat pd adonan bika ambon, baru kemudian tutup pintu oven , lanjutkan pemanggangan hingga matang sempurna, sekitar 40-50menit. 
Lakukan tes tusuk untuk lebih menyakinkan apakah kue sdh matang sempurna. Setelah matang, matikan api bawah oven,
Lalu nyalakan api atas, panggang sejenak/hingga permukaan bika ambon terlihat lebih kecoklatan. 
7. Matikan api oven, keluarkan bika ambon, diamkan di suhu ruang hingga dingin, baru kemudian gunakan pisau kecil tajam, untuk membantu mengeluarkan bika ambon dari loyangnya.
Keterangan : untuk loyang kotak ukuran 20X20X7/10cm




Suatu waktu, di tengah kelaparan melanda di kala matahari sudah mulai tenggelam, ada seorang teman yang membicarakan "Rawon". Rawon adalah makanan khas di daerah Jawa Timur. Makanan ini merupakan masakan daging yang berkuah hitam, kadang pekat, agak aneh untuk teman-teman saya yang kebanyakan berasal dari Jakarta, karena biasanya masakan berkuah yang populer dan disukai di Jakarta adalah kuah bening atau kuah santan.

Saat sedang berada di Surabaya, saya sempat mencicipi beberapa menu rawon, kali ini saya datang ke sebuah tempat makan bernama Depot Anda fit di seberang Balai Kota Surabaya, untuk makan salah satu, yang konon enak, menu rawon nya.







Tempat ini cukup ramai pembelinya, makan di Depot ini seperti makan di rumah sendiri, tempatnya sederhana, akan tetapi bagi Anda yang ingin lebih nyaman, disediakan juga ruang VIP yang ber AC.

Di tempat ini disediakan berbagai cemilan, seperti ini contohnya:




Saat memasuki Papaya pasar swalayan yang terletak di daerah Margorejo, Surabaya, ada sebuah rumah makan dengan sign box di depannya bertuliskan "Fujiya". Tempat yang cukup nyaman ini dilengkapi beberapa sofa besar yang cukup ditempati dua orang, serta dikelilingi meja kaca dan kursi-kursi bambu, dengan penerangan lampu yang tidak menyilaukan, namun juga tak terlalu redup.  Sekelilingnya tempat yang bernama Fujiya & Rolaas Cafe ini dipasang dinding kaca, sehingga setiap orang yang lalu lalang di luar dapat melihat hidangan cantik yang tersaji di atas meja-meja nya, dan mungkin saja mereka lalu tergoda untuk mencicipi hidangan di Fujiya.  Rumah makan ini menyediakan hidangan Pizza a la Italia, Steak dengan cita rasa asia, dan masakan a la Jepang.

 Untuk hidangan pembuka, saya memilih "Gyoza". 


Gyoza-Fujiya IDR 17,000







Waktu dapet soerat tjintah yang ke dua dari KBB, rasa penasaran terjawab sudah, di Facebook cuma disebutkan kata "ragi" sebagai kisi-kisi, dan resep yang dipilih oleh host kali ini ternyata adalah....... BAGELS.




Ketika saya sedang berkunjung ke sebuah mall di Surabaya, ada sebuah rumah makan yang menyajikan hidangan a la China dengan porsi yang besar. Biasanya di dalam ruangannya penuh, dan pengunjung harus mengantri untuk dapat giliran mencicipi porsi besar nya. Rumah makan tersebut ternyata bernama "WOK", yang dalam bahasa China artinya wajan atau wadah untuk menumis (lagi sotoy, hahahaaa... please cmiiw).

Kali ini saya berkunjung ke WOK di Tunjungan Plasa, Surabaya. Sekitar jam setengah enam sore Beruntung saat itu belum penuh pengunjungnya.



ayam cabe pedas






Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam, suasana deretan ruko yang menjajakan makanan di malam hari menggoda saya untuk mencicipi. Sebuah plang "Kopitiam Oey" terpampang di sela-sela kerumunan mobil yang terparkir di area itu. Tempatnya tak sebrapa besar, tapi cukup nyaman.

Ada indoor dan outdoor, saya memilih di luar, sambil menikmati angin malam bersama minuman hangat, kali ini saya pilih teh tarik hangat.
Rasanya ternyata memang beda, kalau biasanya yang terasa di lidah adalah teh tarik "sachet", yang ini terasa tarikannya, maksud saya, buihnya benar-benar keluar, dan rasa teh nya khas sekali, dicampur susu yang nikmat, dengan rasa manis yang tak berlebihan. Passsss!!


Teh Tarek Semenanjung
 Saya juga sempat mencicipi kopi dan minuman berikut ini:



Arek Suroboyo itu doyan makan....karena di daerah Surabaya dan sekitarnya memang makanannya enak-enak. Saya sempat melakukan perjalanan dari Surabaya-Malang-Pasuruan. Di pinggiran jalan terdapat tempat makan yang letaknya berkelompok dan terdiri berbagai macam sajian, mulai dari Mie instan, Sate ayam, Sop Buntut, dsb. Berikut pengalaman makan-makan saya di sepanjang perjalanan.

1. Rumah Makan Cairo






Suatu sore di tengah gerimis kota jakarta, tibalah kami di mall FX di Sudirman. Karena saat itu sedang hujan gerimis tiada hentinya, rasanya perut ingin sesuatu yang hangat dan berkuah.

Sedang memilih dan memperhatikan tiap tempat makan yang nyaman, sebuah brosur disodorkan. "Suka Suki", makan sepuasnya hanya +/- Rp.60,000.  Dilihat dari luar, tempatnya nyaman, tidak terlalu ramai, cocok untuk nongkrong seharian dan mengambil makanan tanpa harus berpikir dan takut tambah biaya lagi.










Klub Berani Baking. Sebuah klub baking yang ternama di kancah dunia per-baking-an Indonesia dan dunia. Sudah lama saya ingin bergabung dengan klub ini, dan akhirnya saya mendapatkan kesempatan juga untuk berbagi ilmu dengan para anggotanya.
Saya harus melalui 2 tantangan baking dulu untuk bisa jadi salah satu anggota klub ini. Di tengah malam sekalipun saya bela-belain untuk laporan pe-er nya.

Dan....inilah....*drum roll...

Tantangan pertama saya :

KBB#32: Japanese Roll Cake (JRC)



*tepuk tangan berkumandang membahana....

photo by http://cutestwallpapers.blogspot.com



Gambar diatas dari cutestwallpapers.blogspot.com mewakili perasaan saya ketika harus berpisah dengan teman-teman saya. Mereka memberi warna baru dalam kehidupan ini. Mereka memberi keberanian untuk melangkah, memberi kekuatan untuk menjadi diri saya sendiri, dan memberi ruang untuk saya berlatih untuk pelajaran kehidupan. Mereka membiarkan kehidupannya saya susupi, saya komentari, dan saya buat menjadi pandangan baru untuk menjalani dan menata masa depan.


Berkumpul bersama di hari Terakhir
Tertawa, Bahagia, terbahak, optimisme menatap masa depan
Wajah tanpa beban, tanpa sesal, hanya rasa yang membuncah.
Bukan kesedihan, ataupun kehilangan, 
Hanya sedikit kekosongan yang segera berganti isi jadi semangat membakar.

Kenangan dan ingatan akan apa yang telah diperjuangkan bagi diri sendiri,
Sebuah awal yang beriak dan bergelombang,
Serta sebuah akhir yang diiringi dengan kelegaan.

Klimax. Sempurna. Kepuasan. Keindahan.

Bersyukur ada di antara orang-orang hebat yang disebut sebagai teman 
Merajut mimpi dan angan bersama
Kini saatnya mewujudkan

Terimakasih untuk tawa lebar yang lebih daripada senyuman,
Tuk lompatan rasa kegirangan,
Tuk jadi pengocok perut,
Tuk kebaikan


A heritage. It won't be ended.
See You again,
Now we'll just pass it on

Sayōnara...Till We meet again...



Yeay...!! Happy New Year all......

This year is an opportunity to begin many works that has been delayed. For me, it's time to moving on. I renew my blog look more appealing, vibrant color but not excessive , and I added some pictures and interesting quotes.
The reason why I put a picture of a fly that was perched on a green plant in the picture because I inspired by the philosophy flies itself.
Flies are creatures of God who likes to move fast. Flies elusive. He moves very fast. Moving as fast as his eyes could see in all directions in an instant. he likes to blend in with the garbage. It was fun for him, a place to find good food.
However, flies only have a short time to live, just a few months old.
 

Flies maximize life with movement. They know how to live their life.

Humans also need to move and we have to move forward. In this new year I need to moving forward, maximize all the skills and talents as a gift from God to realize those dreams. My resolution for this year is to move and train myself to be a better human being strong and resilient in order to bring the dreams alive and becomes reality.

May God bless Us and give all the hint we need to keep our journey full of happiness and fortune.

Cheers...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...